Powered By Blogger

Jumat, 30 Oktober 2015

Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Mahasiswa

Menurut saya penggunaan Bahasa Indonesia dikalangan mahasiswa belum sefasih ketika mahasiswa menggunakan bahasa informal. Ini karena kurangnya mahasiswa berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan didalam diri mereka timbul suatu ketidakwajaran ketika berbahasa Indonesia yang baku. Padahal sangatlah wajar apabila mahasiswa selaku penerus bangsa dapat menggunakan bahasa nasionalnya dan menunjukan identitas sebagai Bangsa Indonesia. Bagaimana bisa maju suatu negara apabila tidak bisa menunjukan jatidirinya ? Ada beberapa hal yang saya amati mengapa Bahasa Indonesia baku menjadi sebuah anomali bagi pelajarnya sendiri.

Pertama, kurangnya peran dari pendidik. Arti pendidik disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga dari keluarga dan masyarakat. Di lingkungan keluarga, orang tua cenderung tidak mempermasalahkan Bahasa Indonesia yang digunakan anak-anaknya sejak kecil. Misalnya mereka hanya terpaku pada nilai matematika, sains atau pun bahasa Inggris. Asalkan bisa berkomunikasi, bahasa tidak menjadi masalah. Ironisnya, kurangnya peran pendidik berasal dari guru Bahasa Indonesianya sendiri. Memang Bahasa Indonesia telah dipelajari sejak usia sekolah dasar, tetapi guru hanya mengajar cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar bukan mendidik cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia hanya sebuah pelajaran bukan pendidikan, hanya formalitas dan bukan untuk diterapkan. Secara tertulis kita sering membaca kalimat “Wajib Berbahasa Indonesia Sesuai EYD” tetapi secara kasat mata “Jauhkan Dari Jangkauan Anak-anak”.
Kedua, kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja dewasa, mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih memilih untuk menguasai Bahasa Inggris yang dianggap lebih hebat daripada Bahasa Indonesia dan beralasan untuk mengikuti perkembangan zaman. Alasan tersebut memang tidak bisa dipungkiri tetapi alangkah baiknya jika menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar dulu.

Ketiga, anggapan Bahasa Indonesia baku sebagai bahasa panti jompo. Ini disebabkan karena peran dari media baik cetak maupun elektronik sering berkomunikasi dengan menggunakan bahasa informal yang dibawakan oleh ikon-ikon artisnya sehingga orang yang mengidolakan artis tersebut suka menirukan apa yang idola mereka lakukan. Contohnya Laura Syndrome yang gejalanya menirukan gaya ala Cinta Laura. Jadi jika suatu acara menggunakan bahasa formal, maka acara tersebut membosankan untuk disimak.

Jadi untuk memaksimalkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan mahasiswa sangat sulit dilaksanakan. Apabila pendidikan mau memaksimalkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari dikalangan mahasiswa sekarang, mungkin sudah terlambat. Seharusnya program seperti ini dilaksanakan sejak usia dini agar dapat terbiasa berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sumber : https://www.academia.edu/9580930/PENGGUNAAN_BAHASA_INDONESIA_DI_KALANGAN_MAHASISWA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar