Powered By Blogger

Minggu, 26 Januari 2014

CAPRES 2014 = MEMBUNUH JOKOWI

Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan bangga kepada pengusung Jokowi untuk menjadi Capres di tahun 2014 saya punya pendapat bahwa langkah Mencapreskan Jokowi pada 2014 mendatang adalah tindakan yang dapat menjadi bomerang bagi Jokowi sendiri dan bisa saja membunuh kiprah Jokowi untuk memberikan sumbangsihnya kepada negeri ini.
Saya merasa langkah tersebut sebagai ketergesaan yang justru akan kontraproduktif dengan proses regenerasi kepemimpinan yang baik di masa mendatang.
Jokowi saat ini masih sangat dibutuhkan oleh DKI Jakarta, ibukota Negara Indonesia dengan sejuta problemanya. Biarkan Jokowi menyelesaikan dulu tugas-tugasnya yang tidak ringan, sesuai dengan komitmennya setiap kali ditanya, “Apakah Bapak siap dicalonkan untuk jadi Capres 2014 ?” kemudian dengan suara yang lugas, Jokowi selalu menjawab bahwa dia hanya akan konsentrasi mengurus banjir, macet, dan problema sosial masyarakat DKI Jakarta lainnya.
Komitmen seorang Jokowi amat diperlukan, karena itu lebih berharga daripada buru-buru menjadikannya sebagai problem solution skala nasional. Biarlah Jokowi melakukan metamorphosis secara alami untuk menjadi pemimpin nasional dengan menaiki tangga, langkah demi langkah sehingga tidak berpotensi menjadi pemimpin yang matang karena dikarbit atau menjadi Leader by Accident.
Sekali lagi sungguh saya sangat menghargaibanyak pendukung Jokowi yang berniat mengusungnya menjadi Capres 2014. Menurut saya biarkan Jokowi fokus  terlebih dahulu dan jangan diartikan ini sebuah pengganjalan untuk maju sebagai Capres.
Mari lihat sisi baiknya. Bila Jakarta menjadi lebih baik, minimal banjir dan mecet sudah teratasi di tahun 2019, maka saya yakin 99% rakyat Indonesia akan memilihnya menjadi Presiden RI.
Jika dipaksakan 2014 kekhawatiran menjadi sasaran empuk untuk menjatuhkan dirinya teramat besar. Bulkan tidak mungkin dukungan sebagian masyarakat akan berkurang jika Jokowi mengiyakan untuk maju sebagai Capres  di 2014, karena penilaian negatif terhadap kepemimpinan yang belum selesai di Solo akan mendapat pembenaran.
Sebagai orang yang mengagumi ketulusan dan kerendah hatian Jokowi selama ini saya berharap dia tidak mau diatur-atur begitu saja atas nama permintaan pengusungnya ataupun perintah dari Megawati sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar