Tugas T1
Probability Risk Management and RiskAoA
Mata Kuliah Softskill Manajemen Proyek
Dosen : I Made Wiryawan
Member of group:
Ahmad Zambarkah (2B114802)
Naufal Septiadi (26113364)
Wanda Vernandhes (28113224)
Daftar Isi
Table of Contents
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
Bab II Manajemen Resiko
Bab III Teori Perangkat Lunak
Bab IV Implementasi
Bab V Penutup
Daftar Pustaka
Wanda Vernandez | Naufal | Ahmad Zambarkah S S
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini yang membahas tentang ‘Probability Risk Management’. Meskipun dalam proses penulisan kami melalui banyak kesulitan dan hambatan yang kami alami dalam pengerjaannya, tetapi atas kemudahan yang diberikan Allah SWT kami tetap berhasil menyelesaikan penulisan ini dengan baik dan benar. Tentu juga tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam proses pengerjaan penulisan ini yaitu bapak I Made Wiryana SSi, SKom, MSc. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman teman mahasiswa yang juga sudah memberikan kontribusi secara tidak langsung sebagai informan dalam penulisan kami. Tentunya kami juga berharap agar setiap penulisan dalam buku ini dapat bermanfaat bagi masyarakat agar bisa menjadi sesuatu kebanggaan dalam diri kami karena telah berkontribusi didalam lingkungan sosial. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun dari aspek lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi kami saran, kritik dan masukan kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki penulisan ini.
Jakarta, Januari 2015
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam setiap langkah kehidupan manusia selalu dihadapkan pada resiko. Kami mengambil judul Probability Risk Mangement berlatar belakang dikarenakan semakin pesatnya perkembangan dunia industri dan teknologi di dunia dan di Indonesia khususnya, menurut kami ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan dalam sebuah proyek agar proyek tersebut bisa berjalan dengan baik, tentu banyak faktor – faktor yang perlu menjadi perhatian seperti salah satunya adalah faktor resiko dalam sebuah proyek. Untuk dapat mengatasi masalah ini di dalam sebuah proyek perlu ada nya manajemen resiko. Manajemen resiko merupakan suatu fungsi yang penting dalam organisasi saat ini. Perusahaan melaksanakan proyek-proyek yang semakin kompleks dan ambisius, dan proyek-proyek harus dijalankan dengan sukses, dalam tekanan dan lingkungan yang tidak pasti dan sering beresiko. Sebagai manajer yang bertanggung jawab, Anda perlu menyadari resiko ini. Apakah ini berarti bahwa Anda harus mencoba untuk mengatasi risiko masing-masing dan setiap bahwa proyek Anda mungkin dihadapi? Mungkin tidak dalam semua, tetapi lingkungan yang paling penting, ini bisa menjadi terlalu mahal, baik dalam waktu dan sumber daya. Sebaliknya, Anda perlu memprioritaskan resiko. Jika Anda melakukan ini secara efektif, Anda dapat memfokuskan sebagian besar waktu Anda dan usaha pada resiko yang penting.
PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO
- Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.
- Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
- Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi. Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Tindakan manajemen resiko diambil oleh para praktisi untuk merespon bermacam-macam resiko. Responden melakukan dua macam tindakan manajemen resiko yaitu mencegah dan memperbaiki. Tindakan mencegah digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau mentransfer resiko pada tahap awal proyek konstruksi. Sedangkan tindakan memperbaiki adalah untuk mengurangi efek-efek ketika resiko terjadi atau ketika resiko harus diambil (Shen, 1997). Manajemen resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko (Uher,1996). Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi 3 stage utama, yaitu (Soeharto, 1999):
- Identifikasi resiko
- Analisa dan evaluasi resiko
- Respon atau reaksi untuk menanggulangi resiko tersebut
Jadi, manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
- Risiko Operasional
- Risiko Hazard
- Risiko Finansial
- Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi. Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi. Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik. Risiko diyakini tidak dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karenanya, pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk dapat menentukan prioritas strategi dan program dalam pencapaian tujuan organisasi. Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan penyusunan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak. Menurut COSO, risk management (manajemen resiko) dapat diartikan sebagai ‘a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity objectives.’Definisi risk management di atas dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata-kata kunci sebagai berikut:
- On going process Risk management dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala. Risk management bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time event).
- Effected by people Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi. Untuk lingkungan institusi Pemerintah, risk management dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen yang bersangkutan.
- Applied in strategy setting Risk management telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen puncak organisasi. Dengan penggunaan risk management, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan risiko yang dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi.
- Applied across the enterprise Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk management diaplikasikan dalam kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat risiko masing-masing bagian berbeda, maka penerapan risk management berdasarkan penentuan risiko oleh masing-masing bagian.
- Designed to identify potential events Risk management dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.
- Provide reasonable assurance Risiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.
- Geared to achieve objectives Risk management diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Risiko terdapat pada tindakan manajemen dalam memamfaatkan sumber daya yang dimiliki (asset) dan proses operasi berikut aktivitas pengendalian yang ada. Risiko-risiko kritis dan signifikan yang tidak tertangani akan berdampak pada pencapaian tujuan-tujuan dari setiap unit. Kegagalan pencapaian tujuan pada unit akan berpengaruh langsung pada tidak terpenuhinya tujuan organisasi.
Manfaat Manajemen Risiko
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain (Mok et al., 1996)
- Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
- Memudahkan estimasi biaya.
- Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
- Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
- Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
- Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :
- Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
- Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
- Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
- Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
- Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit sudah terkandung didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan dicapai manajemen risiko antara lain sebagai berikut ini (Darmawi, 2005, p. 13).
- Survival
- Kedamaian pikiran
- Memperkecil biaya
- Menstabilkan pendapatan perusahaan
- Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
- Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
- Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
Hubungan Manajemen Risiko Dengan Fungsi-fungsi Lain Dalam Perusahaan Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya (yaitu dengan fungsi: akunting, keuangan, marketing, produksi, personalia, engeenering dan maintenance), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagai fungsi manajemen risiko. Marilah kita analisi satu persatu di bawah ini.
-
Hubungan Dengan Fungsi Akunting Bagian akunting menjalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu:
- Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit.
- Melalui rekening asset bagian akunting mengidentifikasikan dan megukur exposure kerugian terhadap harta.
- Melalui penilaian rekening seperti rekening piutang, bagian akunting mengukur risiko piutang dan mengalokasikan cadangan dana exposure kerugian piutang.
-
Hubungan Dengan Fungsi Keuangan Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen risiko.
- Pertama, manajer risiko biasanya bawahan Direktur Keuangan.
- Kedua, bagian keuangan menganalisis pengaruh turunnya profit dan cash flow. Karena menurun profit bias menghalangi tujuan perusahaan, maka kegiatan seprti itu juga tercantum dalam program manajemen risiko.
- Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertimbangkan risiko murni yang tercipta karena tindakan itu.
- Hubungan Dengan Marketing Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan dituntut oleh pihak luar berkenan dengan penggunaan packaging yang tidak memenuhi syarat. Dalam mengangkut produk ke langganan, mengandung bermacam risiko yang perlu terlebih dahulu dianalisis oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya bagian marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul pada setiap aktivitas marketing, dan bagian manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatnya.
- Hubungan Dengan Bagian Produksi Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendesain atau membuat produk atau memberikan service, pekerja sering kali diekspos pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau service yang dijualnya mungkin juga bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya; oleh karena itu perusahaan harus selalu siap sedia menghadapi “tuntutan hukum” dari pihak ketiga.
- Hubungan Dengan Engineering dan Maintenance Bagian ini bertanggung jawab untuk desain pabrik, maintenance, dan melaksanakan fungsi perawatan gedung, pabrik, dan peralatan, yang semuanya sangat vital untuk mencegah, mengurangi frekuensi dan keparahan kerugian
-
Hubungan Dengan Bagian Personalia Bagian personalia mempunyai banyak tanggung jawab dibidang risiko. Contoh yang paling jelas adalah perancangan, instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan pegawai. Bagian personalia biasanya bertugas mengadakan perundingan dengan serikat kerja, menetapkan hak dan kewajiban serta kesejahteraan. Sedangkan Manajemen Risiko menseleksi asuransi dan merundingkan penutupan asuransi atau memanajeri aspek finansial daripada program (penenggungan risiko).
BAB II
Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya. Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut: “Risk Is The Chance Of Loss” (“Resiko adalah kans kerugian”) Chance Of Loss Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
- Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
- Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).
- Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
- Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
- Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari yang diharapkan.
Derajat Resiko Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi.
- Klasifikasi Risiko
- Risiko yang dapat diukur dan risiko yang tidak dapat diukur
- Risiko financial dan risiko non financial
- Risiko statis dan risiko dinamis
- Risiko fundamental dan risiko khusus
- Risiko murni dan risiko spekulatif
Risiko Dalam Manajemen Risiko Klasifikasikan ke dalam :
- Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.
- Risiko hazard ( BAHAYA ) factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
- Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
- Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.
Proses Manajement Resiko Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO, proses manajemen risiko dibagi ke dalam 8 komponen (tahap)
- Internal environment (Lingkungan internal) Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang.
-
Objective setting (Penentuan tujuan) Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu
- operations objectives;
- reporting objectives; dan
- compliance objectives.
Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh manajemen. Dalam penerapan pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%. -
Event identification (Identifikasi risiko) Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu
- Exposure analysis;
- Environmental analysis;
- Threat scenario;
- Brainstorming questions.
Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di bank, -
Risk assessment (Penilaian risiko) Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence.Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu:qualitative techniques; danquantitative techniques.Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking.Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara aggregate.
-
Risk response (Sikap atas risiko) Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response.
-
Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian) Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab.Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal.
-
Information and communication (Informasi dan komunikasi) Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis.
-
Monitoring Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan.Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.
Jenis Manajemen Resiko dalam kehidupan sehari – hari
Resiko Bank – Pasar
Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet)
Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
- Risiko pasar umum
- Risiko residual
Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko
- Penawaran dan permintaan (supply and demand)
- Likuiditas (liquidity)
- Intervensi pemerintah (official intervention)
- Arbitrase (arbitrage)
- Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
- Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)
Organisasi selalu dihadapi dan ditangani dengan resiko, atau hambatan, yang mungkin mempengaruhi apa yang mereka lakukan dan cara mereka bekerja, tetapi risiko ini tidak selalu direkam atau dianalisis untuk membantu mengelola hambatan dan membuat perbaikan. Jadi Universitas telah mengumpulkan Manajemen Risiko Program formal yang dapat dimengerti dan digunakan oleh semua anggota staf.
Semua lembaga pendidikan tinggi diperlukan, oleh Pendidikan Tinggi Pendanaan Dewan Inggris, untuk mengoperasikan sebuah program manajemen risiko. Buku ini menjelaskan berbagai aspek dari Program Universitas, dan merangkum kebijakan dan prosedur yang telah di tempat untuk mengelola risiko. Apa itu Manajemen Risiko? Langkah pertama dalam memandang manajemen risiko adalah untuk memahami apa risiko berarti. Resiko dapat digambarkan sebagai hambatan yang mungkin (tindakan / peristiwa) yang mungkin menghentikan Universitas, dan / atau divisi, mencapai tujuan mereka.
Tujuan
Untuk menarik dan mempertahankan kelas dunia staf akademik Untuk mempertahankan dan meningkatkan peringkat RAE Untuk mengelola instalasi system.
Risiko
Profil Akademik tidak cukup untuk menarik staf Berangkat dari staf kunci Pemasok eksternal peralatan IT berhenti perdagangan Oleh karena itu, manajemen risiko adalah proses yang sederhana dan sistematis yang digunakan untuk:
- mengidentifikasi risiko (kendala) yang mungkin menghentikan tujuan yang dicapai
- menilai risiko untuk melihat seberapa besar kemungkinan atau berat mereka akan jika mereka terjadi, dan
- mengelola risiko untuk mengurangi: - baik kemungkinan risiko yang terjadi - atau tingkat keparahan risiko jika mereka terjadi.
Selain sebagai suatu proses yang sistematis, manajemen risiko juga merupakan proses siklus karena, seperti tujuan berkembang dan berubah dari waktu ke waktu, sehingga resiko yang mungkin mencegah mereka tujuan yang dicapai juga akan berubah, seperti yang digambarkan halaman berikut
Siklus manajemen risiko
Manfaat Manajemen Risiko
Seperti dapat dilihat dari ilustrasi di atas, salah satu manfaat utama dari manajemen risiko adalah bahwa hal itu dapat digunakan untuk mendukung dan meningkatkan Universitas, dan divisi ’,
ada pengambilan keputusan dan pelaporan proses. Selain itu, manajemen risiko juga membantu setiap orang untuk:
- membuat lebih baik menggunakan semua sumber daya, termasuk sumber daya keuangan
- meningkatkan fokus pada apa yang perlu dilakukan (dan dihindari) untuk mencapai tujuan semua orang
- menyediakan layanan kualitas yang lebih baik
- mengamankan kesejahteraan staf, mahasiswa dan pengguna jasa Universitas dan fasilitas
- melindungi reputasinya
Manajemen Risiko dalam Praktek
Risiko Register Ini digunakan sebagai kerangka formal sederhana untuk daftar dan menganalisis, secara rinci, resiko yang mungkin mencegah Universitas dan / atau divisi mencapai tujuan mereka, dan informasi yang diperlukan untuk melakukan hal ini meliputi:
- deskripsi dari risiko dan tujuan yang mungkin terpengaruh oleh resiko yang
- orang yang menerapkan tindakan untuk mengelola risiko
- daftar tindakan yang saat ini sedang digunakan untuk mengelola risiko
- penilaian: - bersesuaian risiko terjadi - seberapa parah risiko akan mempengaruhi divisi dan / atau Universitas jika itu terjadi (dampaknya)
Setelah menganalisis risiko, aspek yang paling penting dari manajemen risiko adalah untuk memutuskan apa tindakan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengurangi kemungkinan baik atau tingkat keparahan risiko. Misalnya, jika risiko dianggap rendah, hanya mungkin perlu dipantau tanpa mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengelolanya. Namun, jika risiko dianggap tinggi, atau kritis, lebih banyak pekerjaan akan dibutuhkan untuk mengelolanya. Setiap divisi memelihara sendiri ’lokal’ risk register, yang diperbarui setidaknya sekali setahun. Informasi yang disediakan dalam register membantu divisi untuk membuat keputusan tentang bagaimana mengelola risiko mereka dengan sumber daya yang tersedia. Selain register risiko divisi, ada juga sebuah register risiko strategik. Ini mengidentifikasi dan menganalisa risiko utama yang dihadapi oleh seluruh organisasi dan ditinjau dan diperbarui setiap enam bulan oleh Kelompok Manajemen Risiko Pengarah dan dilaporkan kepada Dewan Universitas.
Indikator Peringatan Dini Kemungkinan atau keparahan risiko yang terjadi dapat berubah dari waktu ke waktu, misalnya sifat risiko dapat mengubah dan / atau tindakan di tempat untuk mengelola itu mungkin tidak bekerja dengan benar. Oleh karena itu, rincian pengaturan pemantauan praktis juga terdaftar di register risiko untuk memberikan indikator peringatan dini kepada Kepala divisi bahwa tindakan lebih lanjut untuk mengelola risiko tersebut diperlukan. Jika indikator peringatan dini ’dipicu’, dilaporkan ke Grup Manajemen Risiko Pengarah oleh Kepala divisi. Hal ini karena Grup memiliki melapor ke Wakil Rektor-saat:
- ada kemungkinan besar bahwa risiko akan terjadi dan
- bahwa tindakan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengelola risiko
Probabilitas Kejadian
Keterangan
- 0 - 10% atau Sangat mungkin terjadi
- 11-40% atau Tidak mungkin terjadi
- 41 - 60% atau Dapat terjadi sekitar setengah dari waktu
- 61 - 90% atau Kemungkinan terjadi
- 91 - 100% atau Sangat mungkin terjadi
Probabilitas adalah angka persentase tunggal dan tidak harus tepat asalkan kelompok menerapkan pendekatan yang konsisten untuk memperkirakan probabilitas untuk semua risiko.Pastikan semua orang dalam perjanjian sebelum pindah atau mendapatkan keputusan dari manajer program.
- Operasional Manajemen Definisi Probabilitas Risiko
- Sering - Terjadi sering dalam karir / peralatan kehidupan pelayanan. Setiap orang terkena. Terus dialami.
- Kemungkinan - Terjadi beberapa kali dalam karir / peralatan kehidupan pelayanan. Semua anggota yang terkena. Sering terjadi.
- Sesekali - Terjadi kadang-kadang dalam karir / peralatan kehidupan pelayanan. Semua anggota yang terkena. Terjadi secara sporadis, atau beberapa kali dalam persediaan / kehidupan pelayanan.
- Jarang - Kemungkinan terjadi dalam karir / peralatan kehidupan pelayanan. Semua anggota yang terkena. Jauh kesempatan terjadinya, diharapkan terjadi dalam kehidupan suatu persediaan layanan
- Tidak mungkin - bisa berasumsi tidak akan terjadi dalam karir / peralatan kehidupan pelayanan. Semua anggota yang terkena. Mungkin, tapi tidak mungkin, hanya terjadi sangat jarang.
Definisi lainnya Manajemen Risiko Probabilitas
Acara risiko yang terkait merupakan peristiwa di masa depan yang mungkin terjadi. Ketika kita menilai probabilitas risiko mungkin terjadi, kita secara teknis menilai probabilitas bersyarat, yaitu, 0 <Prob (A | B) <1 di mana, A adalah acara Risiko Associated dan B adalah Hadir Kondisi. Tabel berikut memberikan panduan untuk menilai probabilitas risiko peristiwa.
Risiko acara Probabilitas Interpretasi Penilaian
> 0 - <= 0,05 Sangat yakin tidak terjadi Rendah
> 0,05 - <= 0,15 Hampir yakin tidak terjadi Rendah
> 0,15 - <= 0,25 Tidak mungkin terjadi Rendah
> 0,25 - <= 0,35 Tidak sangat mungkin terjadi Rendah
> 0,35 - <= 0,45 Agak kurang dari satu Menengah kesempatan yang lebih
> 0,45 - <= 0,55 Sebuah kesempatan bahkan terjadi Medium
> 0,55 - <= 0,65 Agak lebih besar daripada Menengah kesempatan yang lebih
> 0,65 - <= 0,75 Kemungkinan terjadi Tinggi
> 0,75 - <= 0,85 Sangat mungkin terjadi Tinggi
> 0,85 - <= 0,95 Hampir pasti akan terjadi Tinggi
> 0,95 - <1 Sangat pasti akan terjadi Tinggi
Sebuah peristiwa risiko yang pasti tidak terjadi memiliki, menurut definisi, probabilitas sama dengan nol. Dalam hal ini, kita mengatakan acara resiko tidak ada. Tabel di atas tidak menetapkan Peringkat kategoris (misalnya, Tinggi, Medium, atau Rendah) terhadap peristiwa risiko yang pasti tidak terjadi. Sebuah peristiwa risiko yang pasti terjadi memiliki, menurut definisi, probabilitas sama dengan satu. Dalam hal ini, kita mengatakan acara ini tidak lagi risiko, pada IS meng-upgrade, itu dianggap masalah yang saat ini ada pada proyek. Tabel di atas tidak menetapkan rating kategoris (misalnya, Tinggi, Medium, atau Rendah) terhadap peristiwa risiko yang pasti terjadi.
Contoh manajemen risiko: Sebuah model NASA menunjukkan daerah beresiko tinggi dari dampak untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional. Manajemen risiko adalah identifikasi, penilaian, dan prioritas risiko (didefinisikan dalam ISO 31000 sebagai akibat dari ketidakpastian pada tujuan, baik positif maupun negatif) diikuti oleh aplikasi terkoordinasi dan ekonomis dari sumber daya untuk meminimalkan, memantau, dan mengendalikan probabilitas dan / atau dampak peristiwa malang atau untuk memaksimalkan realisasi peluang. Risiko dapat berasal dari ketidakpastian di pasar keuangan, kegagalan proyek (pada setiap tahap dalam desain, pengembangan, produksi, atau memelihara kelestarian hidup-siklus), kewajiban hukum, risiko kredit, kecelakaan, penyebab alam dan bencana serta serangan yang disengaja dari musuh, atau peristiwa tidak pasti atau tidak terduga akar-. Standar risiko beberapa manajemen telah dikembangkan termasuk Project Management Institute, Institut Nasional Standar dan Teknologi, masyarakat aktuaria, dan standar ISO. Metode, definisi dan tujuan bervariasi menurut apakah metode manajemen risiko ini konteks manajemen proyek, keamanan, teknik, proses industri, portofolio keuangan, penilaian aktuaria, atau kesehatan dan keselamatan masyarakat. • Strategi untuk mengelola risiko biasanya termasuk mentransfer risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif atau probabilitas risiko, atau bahkan menerima beberapa atau semua konsekuensi potensial atau aktual dari risiko tertentu.Aspek-aspek tertentu dari banyak standar manajemen risiko telah datang di bawah kritik karena tidak memiliki peningkatan risiko terukur, apakah kepercayaan estimasi dan keputusan tampaknya meningkatkan
Minutes of Meeting
No | Tanggal | Tempat | Pokok Pembicaraan |
1 | 15 Des 14 | Kampus G Gunadarma | Pembentukan kelompok, pembagian tugas, pemilihan topik |
2 | 19 Des 14 | Kampus D Gunadarma | Diskusi dan sharing materi: Manajemen Resiko |
3 | 28 Des 14 | Perangkuman bahan untuk ditulis menjadi tugas di LyX | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar