Powered By Blogger

Kamis, 07 Januari 2016

Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah sistem yang digunakan untuk mewujudkan output yang kita inginkan. System kontol sendiri dibagi menjadi 2 yaitu kontrol manual dan otomatis, perbedaanya adalah dalam system kontrol manual operator mesin/manusia lah yang berfungsi sebagai sensor dan pembuat keputusan sedangkan dalam sistem kontrol otomatis tugas manusia digantikan oleh bagian bagian yang disebut controller (sebagi pembuat keputusan) dan sensor elektronik (sebagai pengamat keadaan yang sedang terjadi dalam sistem) .  Sebelum memulai mendesain sebuah system mula mula kita mendesain sebuah diagram blok sebagai  desain awal dan urutan kerja dari sebuah system, diagram blok dibagi menjadi 2 jenis yaitu open loop dan closed loop
a.       Open loop

Adala loop terbuka atau loop yang hanya memiliki input, proses, dan output, cara kerjanya hanya input mengirimkan sebuah sinyal untuk diproses lalu hasil proses tadi dikluarkan pada output tidak ada feedback atau umpan balik dan tidak terdapat nilai eror dalam system tersebut dan biasanya operasinya sangat sederhana sperti saklar lampu
b.      Closed loop

Closed loop/loop tertutup pada loop tertutup terdapat sebuah blok tambahan yaitu feedback, di sini feed back berfungsi sebagai pembanding antara output yang dihasilkan dengan hasil yang di inginkan dan kemudian dia melakukan tindakan control dengan menyesuaikan sinyal input apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang di inginkan. Selain itu closed loop juga menggunakan  sensor yang berfungsi sebagai pembanding antara output dengan hasil yang di inginkan. Sehingga diagram blok closed loop sendiri dapat digambarkan seperti ini :

1.       Plant : yaitu merupakan objek fisik yang akan dikontrol
2.       Kontroller : agen yang berfungsi untuk mengontrol berapa sinyal yang dibutuhkan untuk mengendalikan sinyal eror
3.       Sensor : sebuah alat yang mampu mengukur jumlah fisik dan mengubahnya kedalam sinyal yang mampu dibaca oleh instrument ataupun pengamat
Sebuah system control dapat dikatakan  sempurna apabila mampu mengatasi disturbance rejection (mampu mengembalikan proses yang telah terkena gangguan kembali ke keadaan stabil) atau juga mampu mengatasi tracking setpoint (controller dapat menghasilkan keadaan stabil meskipun nilai set pointnya kita ubah). Banyak sekali teknik teknik yang digunakan untuk melakukan control terhadap system yang telah kita buat agar berjalan dan menghasilkan output sesua dengan yang kita inginkan seperti menggunakan teknik adaptive control, predictive control, neural control dan fuzzy control tetapi dalam melakukan control terhadap embedded sytem, PLC, dan system control terdistribusi mekanisme control yang paling banyak digunakan adala PID, hal ini dikarenakan PID lebih mudah dimengerti dan dapat mengontol system dengan kondisi operasi yang cukup panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar