Sistem kontrol adalah sistem yang digunakan untuk mewujudkan
output yang kita inginkan. System kontol sendiri dibagi menjadi 2 yaitu kontrol
manual dan otomatis, perbedaanya adalah dalam system kontrol manual operator
mesin/manusia lah yang berfungsi sebagai sensor dan pembuat keputusan sedangkan
dalam sistem kontrol otomatis tugas manusia digantikan oleh bagian bagian yang
disebut controller (sebagi pembuat keputusan) dan sensor elektronik (sebagai
pengamat keadaan yang sedang terjadi dalam sistem) . Sebelum memulai mendesain sebuah system mula
mula kita mendesain sebuah diagram blok sebagai desain awal dan urutan kerja dari sebuah
system, diagram blok dibagi menjadi 2 jenis yaitu open loop dan closed loop
a.
Open loop
Adala loop terbuka atau loop yang hanya memiliki input, proses, dan
output, cara kerjanya hanya input mengirimkan sebuah sinyal untuk diproses lalu
hasil proses tadi dikluarkan pada output tidak ada feedback atau umpan balik
dan tidak terdapat nilai eror dalam system tersebut dan biasanya operasinya
sangat sederhana sperti saklar lampu
b.
Closed loop
Closed loop/loop tertutup pada loop
tertutup terdapat sebuah blok tambahan yaitu feedback, di sini feed back berfungsi
sebagai pembanding antara output yang dihasilkan dengan hasil yang di inginkan
dan kemudian dia melakukan tindakan control dengan menyesuaikan sinyal input
apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang di inginkan. Selain itu
closed loop juga menggunakan sensor yang
berfungsi sebagai pembanding antara output dengan hasil yang di inginkan.
Sehingga diagram blok closed loop sendiri dapat digambarkan seperti ini :
1.
Plant : yaitu merupakan objek fisik yang akan
dikontrol
2.
Kontroller : agen yang berfungsi untuk
mengontrol berapa sinyal yang dibutuhkan untuk mengendalikan sinyal eror
3.
Sensor : sebuah alat yang mampu mengukur jumlah
fisik dan mengubahnya kedalam sinyal yang mampu dibaca oleh instrument ataupun
pengamat
Sebuah system control dapat
dikatakan sempurna apabila mampu
mengatasi disturbance rejection (mampu mengembalikan proses yang telah terkena
gangguan kembali ke keadaan stabil) atau juga mampu mengatasi tracking setpoint
(controller dapat menghasilkan keadaan stabil meskipun nilai set pointnya kita
ubah). Banyak sekali teknik teknik yang digunakan untuk melakukan control
terhadap system yang telah kita buat agar berjalan dan menghasilkan output
sesua dengan yang kita inginkan seperti menggunakan teknik adaptive control,
predictive control, neural control dan fuzzy control tetapi dalam melakukan
control terhadap embedded sytem, PLC, dan system control terdistribusi
mekanisme control yang paling banyak digunakan adala PID, hal ini dikarenakan
PID lebih mudah dimengerti dan dapat mengontol system dengan kondisi operasi
yang cukup panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar