Sistem pakar merupakan sebuah program komputer
yang dibuat untuk memberikan suatu solusi dari sebuah permasalahan yang di
berikan berdasarkan pengetahuan dari
satu atau lebih pakar atau ahli. Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak
komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Sejarah Sistem Pakar
Sistem Pakar dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh
Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence
ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer
canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan yang melebihi prestasi
manusia.
Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang
dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan
sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan
sebuah predecessor menuju Expert System
(ES). GPS berusaha untuk menyusun beberapa langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba
bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya
DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari
Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL tujuannya mengarah kepada konklusi-konklusi
berikut:
a.
GPS
terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk
kerja tinggi.
b.
Pemecahan
masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang sangat
sempit.
c.
ES harus
di-update secara berkala untuk informasi baru. Update semacam ini dapat efisien
apabila menggunakan representasi pengetahuan berbasis rule.
d.
Problem
yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area
problem.
Pada pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang
dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan spesifik
yang dimilikinya, bukan dari formalisme-formalisme khusus dan pola penarikan
kesimpulan yang digunakannya.
Awal 1980-an, teknologi ES yang mula-mula dibatasi oleh suasana
akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL
(dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan
oleh General Electric).
Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan
sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar untuk melakukan diagnosis pertama
dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem
ini diberi nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan
diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi
terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara
detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang
spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter,
MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang
lain .
Dewasa ini MYCIN menjadi acuan
penting untuk pengembangan sistem pakar secara modern karena didalamnya telah
terintegrasi semua komponen standar yang dibutuhkan oleh sistem pakar .
Pengenalan Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program yang pintar (intelligent computer program) yang memanfaatkan pengetahuan (knowledge) dan prosedur inferensi untuk
memecahkan masalah yang cukup sulit hingga membutuhkan keahlian manusia yang
khusus. Dengan kata lain, sistem pakar adalah system computer yang ditujukan
untuk meniru semua aspek (emulates)
kemampuan pengambilan keputusan (decision
making) seorang pakar. Sistem pakar memanfaatkan secara maksimal
pengetahuan khusus selayaknya seseorang pakar untuk memecahkan masalah[4].
Pakar atau ahli (expert)
disini didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan atau keahlian
khusus yang tidak dimiliki oleh orang kebanyakan. Seorang pakar dapat
memecahkan masalah yang tidak mampu dipecahkan orang kebanyakan atau memecahkan
suatu masalah dengan lebih efisien namun bukan berarti lebih murah.
Pengetahuan yang dimuat kedalam sistem pakar dapat berasal dari seorang
pakar, ataupun pengetahuan yang berasal dari buku, jurnal, majalah, dan
dokumentasi yang dipublikasikan lainnya, serta orang yang memiliki pengetahuan
meskipun bukan ahli. Istilah sistem pakar (expert
system), sering disinonimkan dengan
sistem berbasis pengetahuan (knowledge-based
system) atau sistem pakar berbasis pengetahuan (knowledge-based expert system).
Gambar 2-1 dibawah ini mengilustrasikan konsep dasar sistem pakar
berbasis pengetahuan (knowledge-based
expert system). User memberikan informasi atau fakta kepada sistem dan
menerima respon berupa saran ahli (advice/expertise).
Secara internal, sistem terdiri dari dua komponen utama yaitu basis pengetahuan
(knowledge-base) yang berisi
pengetahuan yang akan digunakan oleh komponen lainnya yaitu mesin inferensi (inference engine) untuk menghasilkan
kesimpulan sebagai respon terhadap kueri yang dilakukan user.
Pengetahuan yang dimiliki pakar bersifat spesifik dalam satu area
masalah (problem domain). Area
masalah merupakan satu wilayah masalah yang spesifik seperti
kedokteran/pengobatan, keuangan, rekayasa dan lain sebagainya. Pengetahuan si
pakar untuk memecahkan masalah yang spesifik tersebut dikenal sebagai area
pengetahuan (knowledge domain).
Berikut ini merupakan perbandingan antara kemampuan pakar manusia dan
sistem komputer yang menjadi petimbangan sistem pakar.
Pakar
Manusia
|
Sistem
Pakar
|
Terbatas
waktu karena manusia membutuhkan istirahat.
|
Tidak
terbatas karena dapat digunakan kapanpun juga.
|
Tempat
akses bersifat lokal pada suatu tempat saja di mana pakar berada.
|
Dapat
digunakan berbagai tempat
|
Pengetahuan
bersifat variabel dapat berubah-rubah tergantung situasi.
|
Pengetahuan
bersifat konsisten
|
Kecepatan
untuk menemukan solusi sifatnya bervariasi.
|
Kecepatan
untuk memberikan solusi konsisten dan lebih cepat dari pada manusia.
|
Biaya
yang harus dibayar untuk konsultasi biasanya sangat mahal.
|
Biaya yang dikeluarkan lebih murah.
|
Komponen Sistem Pakar
Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1.
Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge
(Acquisition Mode)
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari
pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk
pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran
knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan
pakarnya. Pengetahuan-pengetahuan yang di dapat nantinya akan di simpan ke
dalam sebuah database.
2.
Modul Konsultasi(Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan
yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul
ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh sistem.
3.
Modul Penjelasan(Explanation Mode)
Modul ini merupakan
proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat
diperoleh).
Adapun komponen utama pada struktur sistem pakar meliputi:
1.
Basis Pengetahuan (Case based library)
Basis pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dari sitem pakar,
bahkan basis pengetahuan bisa diibaratkan sebagai inti dari sistem pakar.Basis
Pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan
tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek,
peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta
baru dari fakta yang sudah diketahui.
2.
Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
digunakan untuk melakukan penalaran dari suatu kondisi dengan di dasarkan pada
basis pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Pada komponen ini terjadi proses
pemanipulasian fakta yang ada pada basis pengetahuan untuk menghasilkan solusi.
Strategi penalaran terdiri dari dua jenis yaitu penalaran pasti (Exact Reasoning) dan penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning digunakan ketika semua data yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan sudah tersedia, sebaliknya terhadap inexact reasoning.
Strategi penalaran terdiri dari dua jenis yaitu penalaran pasti (Exact Reasoning) dan penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning digunakan ketika semua data yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan sudah tersedia, sebaliknya terhadap inexact reasoning.
3.
Basis Data (Database)
Basis data berisikan fakta-fakta yang akan digunakan pada sistem
pakar,Basis data berisikan semua fakta-fakta, baik itu fakta sebelum terjadinya
proses dari sistem maupun fakta-fakta baru setelah proses dari sitem di
jalankan
4.
Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini
digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan sistem.
Referensi
Referensi
[1] Aamodt, Agnar, and Enric Plaza.
“Case-Based Reasoning : Foundational Issues, Methodological Variations, and
System Approaches”. Artificial
Intelligence Communications 7, no.1 (1994):39-52.
[2] Althoff,
Klaus-Dieter, Ralph Bergmann, andL. Karl
Branting, eds.” Case-Based Rreasoning research and development: proceedings of the
Third International Conference on Case-Based Reasoning”. Berlin: Springer Verlag, 1999.
[3] Dimitris Bertsimas and John Tsitsiklis.
“Simulated Annealing “. Statistical Science 1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar